Situasi lengkap TSW (Topical Steroid Withdrawal) di Indonesia dan Kemana Harus Berobat

Dalton Ngangi
4 min readOct 6, 2024

--

Pengalaman pribadi mempelajari TSW di Thailand

Topical Steroid Withdrawal (TSW), atau dikenal juga sebagai Red Skin Syndrome (RSS), adalah kondisi yang muncul setelah penghentian penggunaan jangka panjang kortikosteroid topikal. TSW terjadi karena ketergantungan kulit terhadap steroid, yang sering digunakan untuk mengatasi masalah kulit seperti eksim atau dermatitis. Di Indonesia, kesadaran akan TSW masih tergolong rendah, baik di kalangan masyarakat umum maupun tenaga medis, meskipun semakin banyak individu yang melaporkan gejala setelah menghentikan penggunaan steroid topikal.

Situasi TSW di Indonesia

1. Kurangnya Edukasi dan Kesadaran:
— Banyak pasien yang menggunakan krim steroid tanpa resep atau rekomendasi yang tepat. Steroid topikal sering dijual bebas atau digunakan dengan resep jangka panjang untuk kondisi seperti dermatitis atopik, psoriasis, atau alergi kulit lainnya.
— Edukasi tentang efek samping jangka panjang dari penggunaan steroid masih kurang, baik di kalangan tenaga medis maupun masyarakat.

2. Penggunaan Steroid yang Tidak Terpantau:
— Penggunaan steroid tanpa pengawasan medis yang tepat sering terjadi. Banyak krim kulit yang dijual di pasaran mengandung steroid tanpa label yang jelas.
— Pasien sering kali tidak memahami bahwa penggunaan steroid dalam jangka panjang dapat menyebabkan ketergantungan, yang memicu TSW saat steroid dihentikan.

3. Gejala TSW yang Kurang Diakui:
— Gejala TSW, seperti kulit merah, kering, terasa panas, gatal berlebihan, serta pembengkakan, sering disalahartikan sebagai eksim yang semakin parah. Ini menyebabkan pasien kembali menggunakan steroid, sehingga masuk dalam lingkaran ketergantungan.
— Di Indonesia, banyak dokter belum familiar dengan diagnosis spesifik TSW, sehingga kondisinya sering tidak diidentifikasi dengan benar.

4. Komunitas Online yang Meningkat:
— Kesadaran tentang TSW mulai muncul di beberapa komunitas online, seperti forum, grup media sosial, dan blog, di mana individu berbagi pengalaman pribadi mereka terkait ketergantungan steroid dan gejala-gejala TSW.
— Informasi ini banyak membantu pasien yang sedang berjuang untuk berhenti dari penggunaan steroid dan mencari bantuan yang tepat.

Kemana Harus Berobat?

Jika Anda atau seseorang yang Anda kenal mengalami TSW di Indonesia, berikut adalah langkah-langkah dan tempat berobat yang dapat dipertimbangkan:

1. Dokter Spesialis Kulit (Dermatologis):
— Langkah pertama adalah berkonsultasi dengan dokter spesialis kulit yang memiliki pengalaman dalam menangani kondisi seperti dermatitis atopik, eksim, dan kasus-kasus terkait TSW.
— Penting untuk mencari dermatologis yang memiliki pemahaman tentang penanganan non-steroid, karena banyak dokter masih mengandalkan steroid untuk penanganan jangka panjang.
— Anda bisa mencoba klinik dermatologi di rumah sakit besar seperti:
— Rumah Sakit Cipto Mangunkusumo (RSCM) — Jakarta
— Rumah Sakit Pondok Indah — Jakarta
— Rumah Sakit Premier Bintaro — Jakarta
— Rumah Sakit Siloam— cabang di kota-kota besar (Jakarta, Surabaya, Bali, dll)
— Rumah Sakit Dr. Soetomo— Surabaya
— Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) setempat yang memiliki spesialis kulit.

2. Dokter Fungsional atau Holistik:
— Beberapa pasien dengan TSW memilih pendekatan holistik atau alami. Dokter fungsional atau naturopati sering menawarkan pendekatan tanpa steroid dan fokus pada penyembuhan tubuh secara menyeluruh.
— Di Indonesia, ada beberapa klinik kesehatan alami yang dapat memberikan saran untuk penyembuhan kulit tanpa menggunakan steroid, seperti:
— Klinik Healing Touch— Bali
— Rumah Sehat Alami — Jakarta

3. Psikolog atau Psikiater:
— TSW tidak hanya mempengaruhi kondisi fisik, tetapi juga kondisi mental. Pasien sering mengalami stres, depresi, atau kecemasan akibat gejala yang berkepanjangan.
— Konsultasi dengan psikolog atau psikiater bisa membantu dalam menangani tekanan emosional selama proses pemulihan. Rumah sakit besar atau klinik kesehatan mental menyediakan layanan ini.

4. Komunitas Pendukung:
— Bergabung dengan komunitas TSW internasional atau lokal di media sosial dapat memberikan dukungan moral dan informasi. Mereka sering kali memiliki pengalaman praktis yang membantu dalam mengatasi gejala TSW.
— Platform seperti Instagram, Facebook, dan forum seperti Reddit memiliki komunitas TSW global yang sangat aktif.

Protokol Pengobatan untuk TSW
Pengobatan TSW biasanya difokuskan pada perawatan non-steroid dan dapat melibatkan:

- Perawatan Kulit Lembut: Hindari penggunaan produk keras, seperti sabun berbahan kimia atau alkohol. Hindari pelembab atau minyak wangi. Jaga kebersihan badan dengan mandi teratur.
- Diet Anti-Inflamasi: Banyak pasien yang menjalani TSW mencoba diet anti-inflamasi untuk mendukung penyembuhan dari dalam.
- Pengelolaan Rasa Gatal: Dokter mungkin merekomendasikan antihistamin, terapi sinar UV, atau krim tanpa steroid seperti krim barrier kulit, serum nutrisi asam amino atau obat anti-radang alami.

Kesimpulan
Di Indonesia, kondisi TSW belum banyak diakui, tetapi ada langkah yang bisa diambil untuk mendapatkan perawatan yang tepat. Pasien harus mencari tenaga medis yang memahami kondisi ini dan mempertimbangkan perawatan yang lebih holistik serta non-steroid. Edukasi diri dan mencari dukungan dari komunitas TSW akan sangat membantu dalam mengatasi tantangan fisik dan mental yang muncul selama proses pemulihan. Sangat direkomendasikan bantuan pemulihan regenerasi sel kulit dengan bantuan CAP (Cold Atmospheric Plasma) Machine di Thailand.

Untuk informasi lebih lengkapnya dapat konsultasi langsung dengan saya di akun ig @dokter.dalton . Terima kasih.

Sign up to discover human stories that deepen your understanding of the world.

Free

Distraction-free reading. No ads.

Organize your knowledge with lists and highlights.

Tell your story. Find your audience.

Membership

Read member-only stories

Support writers you read most

Earn money for your writing

Listen to audio narrations

Read offline with the Medium app

--

--

Dalton Ngangi
Dalton Ngangi

Written by Dalton Ngangi

Things I've learned worth sharing

No responses yet

Write a response